Anne Frank

August 11, 2003 0 comments
Anne Frank adalah seorang korban kekejaman Nazi yang paling terkenal .. dan buku hariannya menjadi buku nomor dua yang paling banyak dibaca oleh orang sedunia, setelah kitab suci.

Alasan utama gue memilih film ini adalah karena rasa keingintahuan gue terhadap Anne Frank. Sebelumnya, gue hanya mengenal Anne Frank sebagai seorang gadis Yahudi di Belanda .. yang terpaksa bersembunyi bersama keluarganya di dalam annex (ruang tambahan) dalam sebuah kantor untuk menghindari Nazi .. yang terkenal karena buku hariannya.

Ternyata film berdurasi tiga jam ini mengungkapkan lebih. Anne Frank digambarkan sebagai seorang gadis muda yang mempunyai banyak harapan dan impian, dituliskan di atas buku harian pemberian ayahnya. Bahkan pada saat-saat sulit sekalipun, dimana dia harus berbagi ruang gerak bersama tujuh orang lain yang berlindung di dalam annex yang sempit, Anne masih dapat menyebarkan keceriaan dan pikiran-pikiran positif.

Walaupun buku harian itu hanya menyimpan pengalaman Anne sebelum dan selama masa persembunyiannya .. film ini terus berlanjut mengupas pengalaman Anne Frank di dalam kekejaman kamp pembuangan kaum Yahudi oleh Nazi, berdasarkan kisah-kisah dari mereka yang pernah bertemu secara pribadi dengan Anne, orang-orang asing yang tersentuh oleh cahayanya.

Hannah Taylor-Gordon mampu memerankan karakter Anne Frank secara maksimal. Gue seakan bisa merasakan keceriaan Anne di antara keluarga yang disayanginya, sekaligus merasakan ketakutan dan keputusasaan Anne sewaktu Nazi meluruhkan masa mudanya. Taylor-Gordon dipercaya sebagai pemeran Anne Frank yang paling akurat, baik dari raut wajah dan usia.

Aktor senior Ben Kingsley berperan sebagai Otto Frank, seorang mantan tentara yang teguh dan merupakan panutan bagi kedua anak perempuannya, Margot dan Anne. Tergambar dengan jelas, Otto sangat memuja .. dan dipuja oleh Anne Frank. Dan Tatjana Blacher berperan sebagai Edith Frank, seorang istri yang patuh dan ibu yang juga menyayangi anak-anaknya, dengan caranya sendiri.

Selain keluarga Frank, ada keluarga Van Pels yang ikut bergabung dalam persembunyian. Brenda Blethyn, awalnya berakting lumayan menyebalkan sebagai Auguste Van Pels yang kaya dan tidak pernah akur dengan suaminya, Herman. Tapi pada akhirnya, gue dibuat simpati terhadap karakter ini, saat dia harus merelakan miliknya satu persatu, dan bagaimana dia harus bertoleransi dengan Mrs. Frank yang tidak disukainya. Anaknya, Peter Van Pels, diperankan oleh aktor muda Nick Audsley secara pas. Dia berhasil menjadikan karakter Peter yang pendiam dan kadang terlihat bodoh, sebagai suatu sosok yang menyimpan ketenangan dan kesejukan tersendiri dalam kehidupan Anne Frank. Dan seorang dokter gigi bernama Fritz Pfeffer, diperankan oleh Jan Niklas .. sebagai teman sekamar Anne Frank di dalam annex.

Lili Taylor memerankan Miep Gies, karakter yang gue anggap sesuai, sebagai seorang wanita bersuara lembut yang tidak banyak berbicara, tapi memiliki keberanian yang luar biasa dalam usahanya melindungi ke-delapan orang tersebut. Gies pula yang menjadi penghubung antara mereka dengan dunia luar selama masa persembunyian, dan wanita inilah yang mempunyai andil besar dalam menemukan buku harian Anne Frank.

Suasana Belanda dan annex ditampilkan dengan warna-warna cerah dan soft .. sedangkan suasana di kamp ditampilkan kontras dengan warna-warna gelap dan suram. Kadang warna-warna suram ini muncul sekilas di pertengahan film, memberikan gambaran awal tentang apa yang akan terjadi. Musik yang melatarbelakangi mengiris perasaan, terutama di bagian-bagian akhir film.

Anne Frank sebagai miniseri TV meraih banyak nominasi dalam berbagai ajang penghargaan, terutama untuk aktor-aktrisnya: Hannah Taylor-Gordon, Ben Kingsley dan Brenda Blethyn. Walaupun pada akhirnya dari antara mereka bertiga, hanya Kingsley yang berhasil memenangkan penghargaan di Screen Actor Guild Awards untuk Outstanding Performance by a Male Actor in a Television Movie or Miniseries .. di ajang bergengsi Emmy Awards, film ini mampu memperoleh penghargaan untuk Outstanding Miniseries dan Outstanding Art Direction for a Miniseries, Movie or a Special.

Untuk gue pribadi, Anne Frank merupakan sebuah kisah indah, sekaligus getir. Keinginan gue adalah memutar kembali film ini berulang-ulang .. mengenal Anne dan menyesap pemikiran positif serta semangatnya .. tapi gue juga mempunyai rasa enggan. Gue nggak tega menyaksikan hilangnya suatu kepolosan, dihancurkan oleh alasan-alasan yang tidak manusiawi. Film ini membuat gue membenci Nazi lebih daripada sebelumnya .. lebih daripada segalanya.



@)-->----- When the war began, she was only a little girl. When it ended she was the voice of a generation.

0 comments:

Post a Comment

 

©Copyright 2011 Imitating the Critics | TNB