!! MAJOR SPOILER ALERT !!
Gimana seandainya gue nonton film ini tanpa merhatiin warna rambut? Er .. not sure. Tetap ada dua kemungkinan gue terbengong-bengong. Warna rambut Clementine bukan untuk melambangkan sesuatu. Tapi buat menolong audience untuk mengenali sequence dengan lebih mudah. Tapi kalo disimak sampe film berakhir, ada beberapa adegan yang diulang buat menegaskan periode waktu .. so mungkin gue bakalan ngerti juga, walaupun perlu extra effort untuk kembali dari awal.
Bukti gue sempet ga aware lagi sama warna rambut Clementine .. waktu rambutnya berwarna hijau. Gue tau tangerine itu berarti past, blue berarti present, red berarti .. well .. wishes, keinginan hati Clementine dan Joel untuk bersatu kembali. But green?? Between past and wishes, I think.
Ini jenis film yang memang mesti ditonton dengan sabar, biar gimanapun bingungnya .. karena pas ending, semuanya dibeberkan. Seperti menyusun puzzle aja. Apalagi kalo kita ngeh kalo adegan-adegan itu merupakan memori yang mau ditangkap dan dihilangkan .. sepotong-sepotong, lompat-lompat, absurd, dan ngacak. Dan gue seneng banget lho waktu nonton .. ga ada walk-out. Meaning: penonton di sekitar gue juga berhasil menghargai film ini. Pertama-tama ada kedengeran bisik-bisik en ngikik-ngikik (padahal ga ada yang lucu. Mungkin mereka amused sama keanehan yang terpampang di depan mereka) .. tapi belakangan, it was silent. Akhirnya mereka "dipaksa" untuk berkonsentrasi dan mengerti maksud dari film ini.
Seperti karakter Mary yang menganggap pelayanan penghapusan memori itu kejam .. sebaliknya itu membuat gue berpikir, sepahit apakah memori itu sampe orang rela menghapusnya? Kalo itu menyangkut rasa kehilangan orang-orang yang disayangi karena sebab kematian .. okelah. Tapi kalo menyangkut hilangnya atau memudarnya rasa cinta? Yang meminta pelayanan ini merupakan orang yang kejam juga, imo. Clementine itu kejam, dia menghapus Joel dari memorinya hanya karena dia ga bisa lagi menemukan alasan untuk tetap mencintai Joel. In one night. Padahal kalo menilik apa aja yang ada di benak Joel waktu proses penghapusan memori .. banyak hal yang bisa dimunculkan ulang .. those sweet memories (and those bad memories), yang bisa membuat hati Joel ingin membatalkan proses tersebut. Did she ever feel the same in the process? Adakah keinginan Clementine untuk mempertahankan memorinya atas Joel, seperti apa yang dibuat oleh Joel demi mempertahankan memorinya atas Clementine?
Nada. Ini juga yang membuat Joel akhirnya menyerah dalam proses, karena toh percuma aja dia membatalkan semuanya .. Clementine sendiri udah ga inget sama dia.
Di dalam pikiran yang bersih .. setelah yang jelek-jelek itu hilang .. barulah mereka bisa mengulang dari awal. Seperti jurnal yang masih kosong. Clementine dan Joel bisa kembali melihat hal-hal baru yang menarik satu sama lain. Things that can make them fall in love all over again .. it did, and it does. Pertanyaannya, sampai kapan ini akan bertahan? Mengingat mereka bisa dipastikan akan kembali mengalami hal yang sama beberapa tahun kemudian .. when they think bad about each other .. it did, and it will.
Clementine dan Joel juga menyadari kemungkinan ini. And Eternal Sunshine of the Spotless Mind ga memberikan solusi, hanya memberikan alert. It is left open for the audience to give their own ending. Whether this couple will start over, go the extra miles for each other, to face every challenges in their love-life, to make it last for as long as they live .. or .. they will stumble and give it up once again.
Gimana seandainya gue nonton film ini tanpa merhatiin warna rambut? Er .. not sure. Tetap ada dua kemungkinan gue terbengong-bengong. Warna rambut Clementine bukan untuk melambangkan sesuatu. Tapi buat menolong audience untuk mengenali sequence dengan lebih mudah. Tapi kalo disimak sampe film berakhir, ada beberapa adegan yang diulang buat menegaskan periode waktu .. so mungkin gue bakalan ngerti juga, walaupun perlu extra effort untuk kembali dari awal.
Bukti gue sempet ga aware lagi sama warna rambut Clementine .. waktu rambutnya berwarna hijau. Gue tau tangerine itu berarti past, blue berarti present, red berarti .. well .. wishes, keinginan hati Clementine dan Joel untuk bersatu kembali. But green?? Between past and wishes, I think.
Ini jenis film yang memang mesti ditonton dengan sabar, biar gimanapun bingungnya .. karena pas ending, semuanya dibeberkan. Seperti menyusun puzzle aja. Apalagi kalo kita ngeh kalo adegan-adegan itu merupakan memori yang mau ditangkap dan dihilangkan .. sepotong-sepotong, lompat-lompat, absurd, dan ngacak. Dan gue seneng banget lho waktu nonton .. ga ada walk-out. Meaning: penonton di sekitar gue juga berhasil menghargai film ini. Pertama-tama ada kedengeran bisik-bisik en ngikik-ngikik (padahal ga ada yang lucu. Mungkin mereka amused sama keanehan yang terpampang di depan mereka) .. tapi belakangan, it was silent. Akhirnya mereka "dipaksa" untuk berkonsentrasi dan mengerti maksud dari film ini.
Seperti karakter Mary yang menganggap pelayanan penghapusan memori itu kejam .. sebaliknya itu membuat gue berpikir, sepahit apakah memori itu sampe orang rela menghapusnya? Kalo itu menyangkut rasa kehilangan orang-orang yang disayangi karena sebab kematian .. okelah. Tapi kalo menyangkut hilangnya atau memudarnya rasa cinta? Yang meminta pelayanan ini merupakan orang yang kejam juga, imo. Clementine itu kejam, dia menghapus Joel dari memorinya hanya karena dia ga bisa lagi menemukan alasan untuk tetap mencintai Joel. In one night. Padahal kalo menilik apa aja yang ada di benak Joel waktu proses penghapusan memori .. banyak hal yang bisa dimunculkan ulang .. those sweet memories (and those bad memories), yang bisa membuat hati Joel ingin membatalkan proses tersebut. Did she ever feel the same in the process? Adakah keinginan Clementine untuk mempertahankan memorinya atas Joel, seperti apa yang dibuat oleh Joel demi mempertahankan memorinya atas Clementine?
Nada. Ini juga yang membuat Joel akhirnya menyerah dalam proses, karena toh percuma aja dia membatalkan semuanya .. Clementine sendiri udah ga inget sama dia.
Di dalam pikiran yang bersih .. setelah yang jelek-jelek itu hilang .. barulah mereka bisa mengulang dari awal. Seperti jurnal yang masih kosong. Clementine dan Joel bisa kembali melihat hal-hal baru yang menarik satu sama lain. Things that can make them fall in love all over again .. it did, and it does. Pertanyaannya, sampai kapan ini akan bertahan? Mengingat mereka bisa dipastikan akan kembali mengalami hal yang sama beberapa tahun kemudian .. when they think bad about each other .. it did, and it will.
Clementine dan Joel juga menyadari kemungkinan ini. And Eternal Sunshine of the Spotless Mind ga memberikan solusi, hanya memberikan alert. It is left open for the audience to give their own ending. Whether this couple will start over, go the extra miles for each other, to face every challenges in their love-life, to make it last for as long as they live .. or .. they will stumble and give it up once again.
0 comments:
Post a Comment