Baru nonton .. semalem. Jam 21.50. Bener deh, ini bisa jadi waktu nonton favorit gue di Lippo Karawaci 21. Selalu sepi. Mana pas nyampe loket jam setengah sepuluh, ternyata gue n Andri adalah penonton pertama yang beli tiket. Jeez .. sempet cemas karena takut filmnya ga jadi diputar kalo ga ada lagi yang masuk. Tapi ga mungkinlah, karena penjaga loketnya ga ngasih warning apa-apa (biasanya kan .. penjualan tiket ditunda sampe ada penonton minimum empat orang. Kalo ini, fine aja tuh .. malah diingetin jam tayangnya).
Ternyata sih, dapet temen juga biarpun ga banyak. And the good news is .. no children at all. Gue bakalan turut berduka cita buat anak-anak yang nonton Harry Potter and the Order of the Phoenix. Man, this movie is so dark. And I felt .. feel lost .. watching it. And where is the humor above all? Gue pikir Harry Potter and the Goblet of Fire udah cukup gelap, tapi ternyata dibandingin sama film yang kelima ini .. Goblet of Fire is a comedy (jangan lagi dibandingin sama Harry Potter and the Sorcerer's Stone @_@). Matahari cuma bersinar pas adegan Dumbledore's Army latihan mantera pertahanan ilmu hitam di The Room of Requirement dan waktu perpisahan kembang api Fred and George Weasley. Di situ, gue ngikik-ngikik sendiri (literally, karena penonton yang lain, termasuk Andri .. ga ada suaranya sama sekali. Entah ga punya rasa humor, atau lagi ketiduran). Andri sempet nyela sih, katanya ga ada yang lucu kok ketawa. Tapi ya .. memang lucu .. atau memang gue yang desperately nyari sesuatu yang bisa ditertawakan di tengah kegelapan.
Pertarungan di Ministry of Magic bagus (walaupun di bukunya jauh lebih seru, sepengetahuan gue, banyak mantera berterbangan sampe gue bacanya mesti super pelan-pelan). Kalo di film, buat gue, agak sedikit terlalu cepat dan sekelebat-sekelebat. Though no doubt, seeing Harry and Sirius Black fighting side by side against Lucius Malfoy .. it's so wonderful despite how miserable it ended. And at least I got the visual of the Arc. O .. jadi seperti itu ya. I want more. I want more!!
Daniel Radcliffe tambah begeng. Hahahahah. Satu yang mengganggu gue, Harry Potter itu bukannya rambutnya selalu berantakan? Di film ini, rambut Harry rapi bener. Rupert Grint ga terlalu bego seperti di film-film terdahulu. Gue suka banget adegan Ron membela Harry di depan Seamus. Emma Watson .. mm .. kayaknya porsi Hermione kurang banyak, jadi biasa aja. Luna Lovegood (ga tau siapa nama pemerannya) .. oke banget. Gaya bicaranya ngingetin gue sama gaya bicara Meryl Streep di The Devil Wears Prada .. pelan, halus, spooky =D. Bellatrix Lestrange (damn, I hate this woman .. she killed her cousin!!!) .. well, of course, Helena Bonham Carter .. the queen of darkness, isn't she always amazing in her gothic style? Sedangkan pemeran yang lain .. ya begitulah. I never like Cho, Neville turns out to be alright, I love Sirius more and more, and Ginny shows some silent attitude in this movie (and she got my attention all the time). Ngeliat daftar cast yang kembali muncul walaupun cuma tampil sebentar, membuktikan film Harry Potter masih punya gigi yang tajam (siapa yang ga kesian ngeliat tampang melongo-nya Prof Trelawney waktu diaudit sama Dolores Umbridge? Emma Thompson rules!!). Speaking of Dolores .. ugh *kick punch bite her on the neck*. Giggles-nya betul-betul irritating.
And somehow .. I miss the previous movies and everything that were in there that wasn't in here. Most of all, I need a movie that I can understand without even bother to look up at the book. Buku kelima Harry Potter memang bukan favorit gue. Gue baca aja udah berulang kali, tetep ga ngerti. It's so slow and complicated. Apalagi dipadatkan jadi satu film yang cuma berdurasi dua jam lebih. Jadi sebenernya, gue juga udah mengira kalo kesan filmnya bisa jadi seperti ini juga. Tapi gue masih ga rela gue jadi seperti orang idiot .. baca n nonton Harry Potter aja bingung. Begimana baca n nonton Tolkien? Pantesan lemot *banging my head against the table*.
Yang ajaib, kalo diteliti dari film-film Harry Potter sejak awal .. siapapun sutradaranya, tingkat kegelapannya semakin meningkat secara significant. Dan ini bagus karena sesuai dengan nuansa cerita di bukunya juga. Personally, I can't wait for the last book and the next two movies. Ngerti ga ngerti .. teteup Harry Potter dong.
*mulai baca buku Harry Potter lagi dari yang pertama*
Ternyata sih, dapet temen juga biarpun ga banyak. And the good news is .. no children at all. Gue bakalan turut berduka cita buat anak-anak yang nonton Harry Potter and the Order of the Phoenix. Man, this movie is so dark. And I felt .. feel lost .. watching it. And where is the humor above all? Gue pikir Harry Potter and the Goblet of Fire udah cukup gelap, tapi ternyata dibandingin sama film yang kelima ini .. Goblet of Fire is a comedy (jangan lagi dibandingin sama Harry Potter and the Sorcerer's Stone @_@). Matahari cuma bersinar pas adegan Dumbledore's Army latihan mantera pertahanan ilmu hitam di The Room of Requirement dan waktu perpisahan kembang api Fred and George Weasley. Di situ, gue ngikik-ngikik sendiri (literally, karena penonton yang lain, termasuk Andri .. ga ada suaranya sama sekali. Entah ga punya rasa humor, atau lagi ketiduran). Andri sempet nyela sih, katanya ga ada yang lucu kok ketawa. Tapi ya .. memang lucu .. atau memang gue yang desperately nyari sesuatu yang bisa ditertawakan di tengah kegelapan.
Pertarungan di Ministry of Magic bagus (walaupun di bukunya jauh lebih seru, sepengetahuan gue, banyak mantera berterbangan sampe gue bacanya mesti super pelan-pelan). Kalo di film, buat gue, agak sedikit terlalu cepat dan sekelebat-sekelebat. Though no doubt, seeing Harry and Sirius Black fighting side by side against Lucius Malfoy .. it's so wonderful despite how miserable it ended. And at least I got the visual of the Arc. O .. jadi seperti itu ya. I want more. I want more!!
Daniel Radcliffe tambah begeng. Hahahahah. Satu yang mengganggu gue, Harry Potter itu bukannya rambutnya selalu berantakan? Di film ini, rambut Harry rapi bener. Rupert Grint ga terlalu bego seperti di film-film terdahulu. Gue suka banget adegan Ron membela Harry di depan Seamus. Emma Watson .. mm .. kayaknya porsi Hermione kurang banyak, jadi biasa aja. Luna Lovegood (ga tau siapa nama pemerannya) .. oke banget. Gaya bicaranya ngingetin gue sama gaya bicara Meryl Streep di The Devil Wears Prada .. pelan, halus, spooky =D. Bellatrix Lestrange (damn, I hate this woman .. she killed her cousin!!!) .. well, of course, Helena Bonham Carter .. the queen of darkness, isn't she always amazing in her gothic style? Sedangkan pemeran yang lain .. ya begitulah. I never like Cho, Neville turns out to be alright, I love Sirius more and more, and Ginny shows some silent attitude in this movie (and she got my attention all the time). Ngeliat daftar cast yang kembali muncul walaupun cuma tampil sebentar, membuktikan film Harry Potter masih punya gigi yang tajam (siapa yang ga kesian ngeliat tampang melongo-nya Prof Trelawney waktu diaudit sama Dolores Umbridge? Emma Thompson rules!!). Speaking of Dolores .. ugh *kick punch bite her on the neck*. Giggles-nya betul-betul irritating.
And somehow .. I miss the previous movies and everything that were in there that wasn't in here. Most of all, I need a movie that I can understand without even bother to look up at the book. Buku kelima Harry Potter memang bukan favorit gue. Gue baca aja udah berulang kali, tetep ga ngerti. It's so slow and complicated. Apalagi dipadatkan jadi satu film yang cuma berdurasi dua jam lebih. Jadi sebenernya, gue juga udah mengira kalo kesan filmnya bisa jadi seperti ini juga. Tapi gue masih ga rela gue jadi seperti orang idiot .. baca n nonton Harry Potter aja bingung. Begimana baca n nonton Tolkien? Pantesan lemot *banging my head against the table*.
Yang ajaib, kalo diteliti dari film-film Harry Potter sejak awal .. siapapun sutradaranya, tingkat kegelapannya semakin meningkat secara significant. Dan ini bagus karena sesuai dengan nuansa cerita di bukunya juga. Personally, I can't wait for the last book and the next two movies. Ngerti ga ngerti .. teteup Harry Potter dong.
*mulai baca buku Harry Potter lagi dari yang pertama*
0 comments:
Post a Comment