The Contender

April 27, 2005 0 comments
"Principles only mean something if you stick by them when they're inconvenient".
Betul. Soalnya baru-baru ini ada yang pernah nyoba ngubah satu pendirian gue terhadap satu hal .. ada beberapa orang, dan mereka ga bisa menggoyahkan gue. Though I'm fully aware that my reason might not make much sense to them (or worse, doesn't make any sense) .. sampe mereka sempet kaget juga karena gue rela ngorbanin hal-hal lain demi mempertahankan pendirian gue yang satu ini .. they just can't push it, karena buat gue ini udah menyangkut prinsip.

So .. waktu gue denger Senator Laine Hanson mengucapkan kalimat ini .. langsung nempel gitu lho. Buat gue, The Contender lebih dari sekedar drama politik. Film ini berbicara tentang persamaan hak antara pria dan wanita, dalam hal ini di arena politik. It is about one woman's principle (that may voice out all other women's as well), and how she sticks by it has made her even a stronger contender. Dan memang Joan Allen punya persona yang kuat. Emosinya terkontrol dengan baik. Dia memberikan hint, bahwa wanita bisa jauh lebih tegar, dan jauh lebih keras kepala dibandingkan pria .. dan wanita, punya potensi untuk menjadi pemimpin tanpa kehilangan sisi feminin-nya.

Di sini gue juga nemuin karakter Presiden yang manusiawi banget. He sniffs his shoes before putting it on, he tests his chef by ordering difficult menu only to show to his guests that a president can't always get what he wants .. he sits with his legs on the desk .. he's emotional, he raises his fingers up to the air with excitement, he screams out of desperation and anger .. he lets a child make fun of him (you know .. waktu anaknya Hanson bilang kalo jadi Wakil Presiden itu lebih enak daripada jadi Presiden .. karena ga ada orang yang mau nembak Wakil Presiden .. haha ..) .. I love Jeff Bridges as the president. Mungkin karakternya yang casual ini hanya bisa disaingi oleh Michael Douglas dalam The American President.

And .. talking about Sheldon Runyon .. tadinya gue pikir nih orang siapa sih .. udah rambutnya botak di ubun-ubun, pake kacamata yang malah bikin tampangnya jadi nerd gitu .. terus usahanya buat menjatuhkan Senator Hanson .. whoa. Bongkar-bongkar .. manipulasi, provokasi sana-sini .. licik, menurut gue. Tapi ya .. waktu semuanya terungkap .. just look at him. His expression is priceless. And at that point, gue ga tau apa mesti simpati atau antipati ke dia. Campur aduk lah. He's just doing his job .. and I personally think, anybody can't just put all the blame and hatred on him. Gue juga suka cara Runyon menanggapi sanggahan Hanson .. tentang "not guilty, but responsible" .. smooth geto lho. Keliatan pribadi dia yang sedikit humoris, rada-rada sinis .. but very smart. Yang lebih gila lagi .. waktu film selesai, terus nama-nama pemerannya dipampang berikut cuplikan karakternya .. it's Gary Oldman, jesuschrist!! Gue tu yang sampe melongo ga ada abisnya .. sampe gue teken tombol pause .. terus gue perhatiin setiap inci dari wajahnya si Runyon .. aaaaaaargh, aktor ini bunglon banget sih .. entah udah berapa kali gue kecele sama penampilan dia di film-film sebelumnya, tapi biasanya kan ditutup make-up atau pernak-pernik yang agak over gitu kan .. sedangkan di film yang ini .. simply dengan rambut dan kacamata, plus aksen dan aktingnya .. *angkat jempol tangan dan jempol kaki*.

Oh .. Christian Slater is in the movie too. Heheh. It's just good to see him.

Overall, yeah it's a very nice drama. Thanks to the great actors and thanks to the script.



0 comments:

Post a Comment

 

©Copyright 2011 Imitating the Critics | TNB