Ca-bau-kan

February 10, 2002 0 comments
Film ini bukan untuk anak-anak muda (anak-anak muda yang kebetulan nonton film ini saat itu, pasti itu buangan karena keabisan tiket Ada Apa dengan Cinta?). Nggak bakalan nyambung. Dan gue berpendapat, seandainya aja film ini bercerita hanya tentang kisah cinta antara Tinung dan Tan Peng Liang, tanpa embel-embel konflik yang lain, mungkin akan lebih menarik penonton generasi muda tsb.

Kalo gue nih .. gue cukup puas karena film ini settingnya indah, dengan tata busana yang diperhitungkan serius, akting .. bolehlah untuk sebagian karakter utama (BTW, Tristan, memang betul yang jadi Tan Peng Liang Tamim itu hebat, yang main namanya Moelyono), keingintahuan gue tentang suasana pada tahun-tahun tersebut cukup terpenuhi.

Gue sih waktu nonton, pikiran gue cuma terpusat sama kejadian-kejadian yang menyangkut Tinung dan Tan Peng Liang Semarang itu (sambil mencoba mengenyahkan segala macam godaan spoiler yang berkelebat minta pembuktian), walaupun kurang detail. Adegan paling romantis menurut gue, waktu Tan Peng Liang menjemput Tinung di rumah sakit (ini spoiler bukan??). Terus ending yang bernarasi sederhana tapi penuh arti itu, ditambah ilustrasi musik yang indah (gue asli seneng banget sama lagu "Waktu Kan Menjawab" ini) .. gue bener-bener tersentuh.


@)-->----- Saya ke Jakarta mencari jejak pendosa .. saya anak Ca-bau-kan


0 comments:

Post a Comment

 

©Copyright 2011 Imitating the Critics | TNB